PGN Pastikan Pasokan Gas 133 MMSCFD Lewat Bojonegara

PGN Pastikan Pasokan Gas 133 MMSCFD Lewat Bojonegara
PGN Pastikan Pasokan Gas 133 MMSCFD Lewat Bojonegara

JAKARTA - Pasokan energi yang andal menjadi salah satu faktor penunjang pertumbuhan ekonomi di Jawa bagian barat.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, menegaskan bahwa Stasiun Gas Bojonegara di Cilegon, Banten, tetap menjadi tulang punggung distribusi gas bumi ke berbagai sektor penting, dari rumah tangga hingga kelistrikan. 

Dari stasiun ini, PGN menyalurkan gas bumi sekitar 133 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk memenuhi kebutuhan wilayah Banten, Jakarta, dan Karawang.

Baca Juga

Update Harga BBM Pertamina Nasional 30 September 2025

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Hery Murahmanta, menekankan posisi strategis Stasiun Bojonegara sebagai gerbang utama aliran gas bumi dari Sumatera ke Jawa bagian barat.

“Kemudian gas bumi didistribusikan kurang lebih 133 MMSCFD ke berbagai sektor di wilayah Banten, Jakarta, hingga Karawang dan sekitarnya,” ungkap Hery.

Distribusi gas dari Stasiun Bojonegara mencakup berbagai sektor, mulai dari rumah tangga, industri, komersial, hingga kelistrikan. Hal ini menegaskan peran vital fasilitas ini dalam menjaga keberlanjutan pasokan energi bagi konsumen dan industri di wilayah strategis tersebut.

Stasiun Bojonegara terhubung langsung dengan jaringan pipa transmisi South Sumatera–West Java (SSWJ) sepanjang 1.004 km yang telah beroperasi sejak 2007. Infrastruktur ini terdiri dari 736 km pipa darat dan 268 km pipa bawah laut yang melintasi lima provinsi serta 13 kabupaten/kota. Dengan jaringan yang luas ini, gas bumi dari Sumatera dapat dialirkan secara aman dan efisien hingga ke konsumen akhir di Jawa bagian barat.

PGN menerapkan berbagai mekanisme pengaturan dan pemantauan untuk menjaga kontinuitas pasokan gas. Gas bumi yang masuk dari Sumatera diatur tekanannya sesuai standar yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelum disalurkan ke jaringan distribusi. Selain itu, perusahaan menekankan disiplin operasional dan standar keselamatan tinggi sebagai bagian dari upaya menjaga keandalan infrastruktur.

“PGN memiliki tim siaga 24/7 untuk memastikan infrastruktur tetap aman dan andal,” tegas Hery. Sistem operasi dan pemantauan real-time memungkinkan PGN mendeteksi potensi gangguan sejak dini, sehingga distribusi gas tetap lancar tanpa mengganggu aktivitas industri maupun kebutuhan rumah tangga.

Keandalan Stasiun Bojonegara tidak hanya soal teknis, tetapi juga terkait dampak ekonomi yang lebih luas. Pasokan gas yang stabil mendukung kelangsungan operasional industri, menjaga kestabilan harga energi, dan memberikan kepastian bagi investor serta pelaku usaha di wilayah Jawa bagian barat. Dengan demikian, PGN turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengelolaan energi yang efisien dan andal.

Selain aspek teknis, PGN menekankan pentingnya aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dalam operasionalnya. Seluruh kegiatan mulai dari patroli rutin, pemeliharaan, hingga pengawasan jarak jauh mengikuti protokol ketat untuk memastikan keselamatan pekerja, masyarakat sekitar, dan kelestarian lingkungan. Hery menambahkan, keseriusan PGN dalam hal ini menjadi kunci agar distribusi gas bumi tidak terganggu akibat insiden atau kerusakan infrastruktur.

Dengan pasokan gas yang mencapai 133 MMSCFD, PGN memastikan sektor kelistrikan, industri, serta rumah tangga tetap mendapatkan energi yang cukup. Hal ini sangat penting mengingat permintaan energi di Jawa bagian barat terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi. Keandalan stasiun gas seperti Bojonegara menjadi faktor penentu agar pasokan tetap aman dan stabil, bahkan di masa puncak permintaan.

PGN juga terus berinovasi dalam pengelolaan infrastruktur gas bumi, memanfaatkan teknologi modern untuk memantau tekanan pipa, kualitas gas, dan distribusi. Langkah-langkah ini tidak hanya menjaga kontinuitas pasokan, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan menekan risiko gangguan yang dapat mempengaruhi konsumen.

Hery menegaskan bahwa komitmen PGN dalam menjaga keandalan pasokan gas bumi melalui Stasiun Bojonegara sejalan dengan misi perusahaan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. “Keandalan stasiun gas bumi menjadi kunci untuk menjamin kontinuitas pasokan. Dengan disiplin operasional dan mengutamakan aspek HSSE, PGN terus menjaga kelancaran penyaluran gas bumi agar mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Dengan berbagai upaya ini, PGN memastikan wilayah Jawa bagian barat tetap mendapatkan pasokan energi yang andal, aman, dan berkualitas, sehingga sektor industri dan masyarakat luas bisa terus beraktivitas tanpa gangguan. Keberadaan Stasiun Bojonegara sebagai pusat distribusi gas bumi menjadi bukti nyata bagaimana pengelolaan energi strategis dapat berdampak langsung pada stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Barat, Kesempatan Terakhir

Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Barat, Kesempatan Terakhir

Asuransi Kesehatan Mandiri Inhealth Investasi Masa Depan

Asuransi Kesehatan Mandiri Inhealth Investasi Masa Depan

Pertumbuhan Pesat Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 18 Juta

Pertumbuhan Pesat Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 18 Juta

AI Bank Indonesia Perkuat Sistem Peringatan Inflasi Cepat

AI Bank Indonesia Perkuat Sistem Peringatan Inflasi Cepat

Rekrutmen Bank BTN 2025: Peluang Karier Terbuka Luas

Rekrutmen Bank BTN 2025: Peluang Karier Terbuka Luas